Review Novel Earthlings - Sayaka Murata
Desclaimer: aku cuma pembaca biasa bukan ahli sastra atau kritikus novel jd ini murni pendapat pribadi dan ini pertama kalinya aku membuat review di sini. Terimakasih
| sumber: Goodreads |
Judul: Earthlings
Penulis: Sayaka Murata
Tanggal Terbit: 15 Oktober 2020
Jumlah Halaman: 247 halaman
ISBN: 1783785675
Bahasa: Inggris
[BOOK DESCRIPTION]
Natsuki isn't like the other girls. She has a wand and a transformation mirror. She might be a witch, or an alien from another planet. Together with her cousin Yuu, Natsuki spends her summers in the wild mountains of Nagano, dreaming of other worlds. When a terrible sequence of events threatens to part the two children forever, they make a promise: survive, no matter what.
Now Natsuki is grown. She lives a quiet life with her asexual husband, surviving as best she can by pretending to be normal. But the demands of Natsuki's family are increasing, her friends wonder why she's still not pregnant, and dark shadows from Natsuki's childhood are pursuing her. Fleeing the suburbs for the mountains of her childhood, Natsuki prepares herself with a reunion with Yuu. Will he still remember their promise? And will he help her keep it?
[REVIEW]
This is my very first book by Sayaka Murata i've read. Don't let the cute cover and the blurb fool you. This book contains a lots trigger warning: Paedophilia, sexual assault, child abuse, incest, cannibalism. Can y'all imagine all of those written in one story?. Every part of this book literally made my jow drop on the floor fr.
Buku ini cukup "susah" untuk aku baca dan butuh banyak break karena sangat mengguncang jiwa raga. Kekerasan seksual yang dialami tokoh utama yaitu Natsuki diceritakan cukup jelas dampaknya dan yang pastinya meninggalkan trauma yang mendalam, bahkan lebih parahnya lagi dari keluarganya sendiri mengabaikan hal tersebut. Bayangin anak 11 tahun harus menanggung beban dan kesedihan seperti itu. She survives by herself through all her trauma.
Buku ini absurd banget dan disturbing tapi di dalamnya menyampaikan isu-isu sosial yang dikemas dengan unsur psychological realism. Buku ini mengkritik standar hidup yang dianggap "normal" di masyarakat seperti harus memiliki pasangan dan punya anak. Padahal ga semua orang punya tujuan menikah dan berkembang biak.
Tekanan itulah yang membuat Natsuki merasa ga nyaman hidup di lingkungannya dan menentang untuk memberi "makan" standar society. So, she creates entirely new reality for herself as measure for her to survive. Natsuki menganggap dirinya penyihir yang berasal dari planet lain. Menariknya di sini penulis tidak memberi "sekat" antara kenyataan dan dunia yang diciptakan Natsuki. Natsuki memiliki pandangan sendiri tentang masyarakat dengan menyebutnya sebagai "Factory" yaitu pada dasarnya kita hidup hanya untuk dijadikan "alat" dari the Factory untuk memproduksi lebih banyak manusia. Namun jika kita tidak memenuhi standar tersebut maka akan ditolak, dijauhi, dan dianggap pamali sehingga mau tidak mau pada akhirnya kita dipaksa tunduk pada standar tersebut.

Comments
Post a Comment